I
Sepi...
Ternyata semuanya sudah berbeda
Tak seperti dulu lagi
Tak ada tawa yang lepas lagi
Aku belajar memahami semua ini
Kamu tahu? ini sulit!
Aku selalu meminta bantuan kepada Tuhan,
Karena aku tahu aku hanya makhluk tak berdaya
Sesekali aku merasa bingung,
Aku terus berusaha dan berdoa agar mengerti
Sesekali aku merasa sedih,
air mata mudah mengalir di pipiku
Aku tahu, cangkang pasti akan lepas dari kulitnya,
Daun pasti akan berjatuhan pada saatnya
Matahari dan bulan pasti akan terbenam
Air akan terus mengalir
Segala sesuatu pasti berubah
Tak selamanya sama
Bagaimana aku bisa menerimanya?
Aku tak mau dicap sebagai orang yang cengeng
Lalu, untuk apa aku masih menangis?
Tidak akan merubah keadaan!
Semua hal indah tergantung bagaimana kita menilai
Aku ingin sekali jadi orang bijak
Maka, Aku ingin segala sesuatu yang kubuat
Hanya untuk Tuhan semata
Aku tidak ingin ada yang lain,
hanya untuk Dia
Kamu tidak boleh menjadi 'sebab'
Bukan hanya kamu
Tapi kalian.
Jangan pernah jadi 'sebab' ku untuk melakukan sebuah perubahan
II
Kelak semua akan menyadari
Bagaimana arti dari sebuah kebersamaan
Kelak semua akan mengerti
Bagaimana arti dari kehilangan
Kelak siapapun akan belajar,
Bagaimana arti menjaga satu sama lain,
Sampai detik mereka kesepian,
III
Teruslah berbahagia sobat,
Aku ikut senang,
Walaupun aku sedang sedih sekarang,
Mungkin bukan aku lagi penggores senyum mu
Mungkin kau sudah bosan dengan canda ku
Tapi, kuharap kau tidak lupakanku
IV
Bahkan orang yang ku andalkan,
Tidak ada saat aku butuhkan,
Entah siapapun itu,
Tapi, jangan sampai aku sama seperti mereka Tuhan
Ternyata hanya Tuhan yang ada disetiap detik yang aku butuhkan.
Hanya dia yang mengerti
Hanya dia yang dapat mendengar tangis ku.
Jangan kasihani aku, Aku tak mau menangis didepan selain Tuhan.
Bandung, 29 Juni 2015
0 komentar:
Posting Komentar