Haii....
Pakabs friends? I hope you are doing fine.
Kali ini mau corat coret lagi blog. Sebenernya ga penting juga sih. Cuma yaaa pengen cerita aja wkwkwkkwk.
Lately, aku lagi seneng banget sama kebiasaan aku yg satu ini. Kebiasaan baru yang mana kayaknya belum pernah aku punya sebelumnya. Jadi, aku sekarang kalo udah gak suka sama sesuatu atau lelah atau tidak mau bereaksi terhadap sesuattu karena sudah lelah atau gak suka atau kecewa atau ga penting, aku lebih milih diam. Udah sih itu aja. Beneran deh, lebih baik diem. Sesuatu yang bikin kita kecewa, kita lelah kita sakit hati atau apapun itu tidak perlu kita reaksikan dengan kata-kata. Kata-kata kita ibarat terlalu berharga buat dikeluarkan sebagai reaksi dari itu semua. Makanya lebih baik diam daripada berkata.
Kadang kalo ngomong tapi sambil kesel juga ujung-ujungnya nyesel dan gak ngerti kenapa keluar kata-kata itu dari mulut kita. Yah...jadi lebih baik diam lah.
Udah si itu aja
wkwkwkwk
see you next time.
Memiliki Hati Selembut Hati Rosulullah
Hi guys,
How you've been to?
Udah lama ya gak corat-coret wkwkwk. Ini mumpung waktu lagi senggang aja walaupun banyak yang harus aku kerjain setelah ini (nyuci, bikin tugas, dll)
Kali ini aku cuma mau cerita aja sih... Berbagi cerita tepatnya.
Ada yang tau gak caranya biar kita punya hati selembut Rosulullah?
Di tahun 2018, tbh, my goal is to be a better person (I mean better in manner, worship, society, etc). Tapi yang jadi point yang paling penting adalah aku pengen punya hati yang lembut. Beberapa hari or maybe bulan yang lalu aku sempat posting tentang kebiasaan ya? Semuanya berawal dari kebiasaan. Kalau kita dibiasakan berbuat baik, dibiasakan begini, begitu bakalan impact juga ke kehidupan kita.
Well kali ini kebiasaan yang mau aku terapkan dalam hidup adalah kebiasaan baik. Kalau bisa minta, aku pengen punya hati selembut rosulullah. Mungkin kalian yg beragama islam sudah pernah mendengar cerita rosulullah sedang lewat di dekat orang yahudi kemudian orang yahudi itu meludahi baginda Rosul? Bukannya membalas dengan keburukan, namun Rosulullah malah membalas dengan kebaikan. Pada saat orang yahudi itu jatuh sakit, Rosulullah menjenguknya. Subhanallah.... Gak ngerti lagi, kalau aku mah ya diluhadin pasti marah dan bakal gak suka sama orang yang meludahi aku.
How you've been to?
Udah lama ya gak corat-coret wkwkwk. Ini mumpung waktu lagi senggang aja walaupun banyak yang harus aku kerjain setelah ini (nyuci, bikin tugas, dll)
Kali ini aku cuma mau cerita aja sih... Berbagi cerita tepatnya.
Ada yang tau gak caranya biar kita punya hati selembut Rosulullah?
Di tahun 2018, tbh, my goal is to be a better person (I mean better in manner, worship, society, etc). Tapi yang jadi point yang paling penting adalah aku pengen punya hati yang lembut. Beberapa hari or maybe bulan yang lalu aku sempat posting tentang kebiasaan ya? Semuanya berawal dari kebiasaan. Kalau kita dibiasakan berbuat baik, dibiasakan begini, begitu bakalan impact juga ke kehidupan kita.
Well kali ini kebiasaan yang mau aku terapkan dalam hidup adalah kebiasaan baik. Kalau bisa minta, aku pengen punya hati selembut rosulullah. Mungkin kalian yg beragama islam sudah pernah mendengar cerita rosulullah sedang lewat di dekat orang yahudi kemudian orang yahudi itu meludahi baginda Rosul? Bukannya membalas dengan keburukan, namun Rosulullah malah membalas dengan kebaikan. Pada saat orang yahudi itu jatuh sakit, Rosulullah menjenguknya. Subhanallah.... Gak ngerti lagi, kalau aku mah ya diluhadin pasti marah dan bakal gak suka sama orang yang meludahi aku.
Label:
Kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)