Memiliki Hati Selembut Hati Rosulullah

Hi guys,

How you've been to?

Udah lama ya gak corat-coret wkwkwk. Ini mumpung waktu lagi senggang aja walaupun banyak yang harus aku kerjain setelah ini (nyuci, bikin tugas, dll)

Kali ini aku cuma mau cerita aja sih... Berbagi cerita tepatnya.

Ada yang tau gak caranya biar kita punya hati selembut Rosulullah?

Di tahun 2018, tbh, my goal is to be a better person (I mean better in manner, worship, society, etc). Tapi yang jadi point yang paling penting adalah aku pengen punya hati yang lembut. Beberapa hari or maybe bulan yang lalu aku sempat posting tentang kebiasaan ya? Semuanya berawal dari kebiasaan. Kalau kita dibiasakan berbuat baik, dibiasakan begini, begitu bakalan impact juga ke kehidupan kita.

Well kali ini kebiasaan yang mau aku terapkan dalam hidup adalah kebiasaan baik. Kalau bisa minta, aku pengen punya hati selembut rosulullah. Mungkin kalian yg beragama islam sudah pernah mendengar cerita rosulullah sedang lewat di dekat orang yahudi kemudian orang yahudi itu meludahi baginda Rosul? Bukannya membalas dengan keburukan, namun Rosulullah malah membalas dengan kebaikan. Pada saat orang yahudi itu jatuh sakit, Rosulullah menjenguknya. Subhanallah.... Gak ngerti lagi, kalau aku mah ya diluhadin pasti marah dan bakal gak suka sama orang yang meludahi aku.



Terus.... ada lagi. Kemarin kan lagi hangat-hangatnya tuh ya issue tentang seseorang yang buat puisi membandingkan islam dengan indonesia. Pokoknya di puisi itu dia bilang bahwa suara azan tidak lebih merdu dari suara ibu indonesia yang sedang bernyanyi. Banyak banget netizen yang membuli ibu itu. Banyak yang gak suka. Banyak yg langsung menghujat. Tbh, aku juga termasuk ke dalam orang-orang yang tidak suka dan kemudian menghujat beliau. Namun, beberapa hari setelah itu, aku lihat salah satu akun islam yang share cerita tentang sikap Rosulullah terhadap penista adzan pada zamannya. Diceritakan seorang penista azan bernama   Abu Mahdzurah. Anak muda suku Quraisy, pembenci dakwah Islam. Abu Mahdzurah pernah kedapatan menirukan suara azan dengan tujuan menghina (istihza'). Rasulullah saw. mengetahuinya, memanggilnya lalu melakukan tiga hal berikut

1. Memaafkan perbuatannya
2. Mendoakan agar hidup Abu Mahdzurah dipenuhi keberkahan
3. Memberi sekantong perak

Abu Mahdzurah luluh hati dan memilih masuk Islam. Minta izin agar dibolehkan jadi muazin Mekah. Abu Mahdzurah menjadi salah satu sahabat periwayat redaksi azan.

Subhanallah.... Betapa pemaafnya junjunan kita. Patut sekali dijadikan contoh. Oh iya, ketika kebencian di balas kebencian ibarat api dibalas dengan api. Tidak akan padam, yang ada malah tambah besar. Namun, di kasus Rosulullah, Api ini dibalas dengan air. Padamlah api tersebut. Bahkan siapa sangka Abu Mahdzurah akan masuk islam karena kebaikan Rosulullah terhadapnya?

Bener-bener Rosulullah (peace be upon him) adalah penyebar positive vibes terbaik sepanjang masa.
Ga perlu lagi nyari panutan selebgram yang baik. Cukup tiru saja perbuatan Rosulullah ini. Subhanallah... Speechless banget dah.

Kapan ya aku bisa seperti beliau? memiliki hati yang sangat lembut, sikap yang sangat santun terhadap siapapun? Zaman sekarang sulit banget memang.

Semoga bisa ya...

Siapa lagi yang mau punya hati selembut rosul? yuk sama-sama perbaiki diri kita.

Oh iya, btw akun dakwah yang menuliskan tentang riwayat nabi Muhammad itu ada di @harakahislam kalo gasalah

Kalian juga hati-hati loh kalo milih akun dakwah. Ada yang dakwahnya beuhhhh dikit-dikit share berita perang, pokoknya kebanyakan share kebencian lah terhadap orang yang bukan islam. Padahal, itu lah yang membuat kita buruk di mata mereka.

Cobalah seperti Rosulullah... baik hati, tidak sombong, ketika dihina atau dijahatin orang beliau tidak membalas dengan kejahatan namun dengan kebaikan sehingga orang yang sudah jahat terhadap beliau malah ingin masuk islam dan mengenal lebih jauh beliau.

Subhanallah...

Indah rasanya, daripada harus perang komentar sama netizen wkwkwkwk.

Semoga kita bisa jadi lebih baik ya di tahun ini.

Aamiin

0 komentar:

Posting Komentar

 
Hirena's Journey Blog Design by Ipietoon