Hi Everyone!
This is me again. How are you today? I hope you're fine. Okay so, today I will talk about toxic people.
Menurut kalian, harus gak sih kita berurusan dengan orang toxic?
Kalo menurut aku sih enggak! Karena nanti kita keracunan. Wkwkwk.
Okay, pertama...
Aku punya definisi sendiri soal toxic people ini. Sebenarnya ya, dalam diri setiap manusia menurut gue pasti ada sisi toxicnya. Pembedanya adalah kadar toxicity itu dalam tubuh kita.
Ada manusia yg baiknya 80% sisanya toxic
Ada manusia yg baiknya 99% sisanya toxic
Ada juga manusia yang 99% toxic, sisanya baik. Wkwkwkw
Karena balik lagi, gak ada manusia yang sempurna. Pasti selalu ada kurangnya. Nah, di sini, "kekurangan" itu aku namain toxic. Apalagi kalo kurangnya bisa merugikan orang lain. Hadehh mengcapek.
Pernahkah kamu bertemu dengan orang toxic ini? Pasti pernah sih. Kalo aku udah ketemu orang, awalnya dia bisa aja gak kelihatan sisi toxicnya, tapi setelah perjumpaan beberapa kali, baru dah tuh muncul sisi toxicnya yang bikin kita ribet gara-gara kelakuan dia.
Setelah berbagai macam bacaan yang aku temukan, kita tuh gak bakalan bisa benar-benar tenang jika berada atau harus berurusan dengan orang toxic, karena seringnya mereka bakalan bikin kita ribet atau pusing dan sakit.
Solusinya, menurut buku yang aku baca yaitu buku "Better Me", kita ga usah terlalu available buat orang toxic itu. Kalau kita ga bisa jauh secara fisik, ya jauhi secara mental. Maksudnya gimana?
Ya, kalo orang itu adalah orang dekat kita, misalnya keluarga.. ya kita jangan sampai mendekatkan kedekatan emosional kita seperti sering curhat ke mereka. Karena kalau kita masih punya kedekatan ini, ditambah self-love kita rendah, kita akan mudah sekali untuk dimanipulasi oleh orang toxic ini.
Kalo misalnya orang toxic itu bukan keluarga kita, misal cuma temen, ya langsung aja jaga jarak fisik dan mental. Jangan sampe kamu ada urusan apa-apa sama mereka.
"Kok gitu sih? Mereka kan juga manusia. Siapa tau ada sisi baik, siapa tau mereka bisa berubah."
Stop berharap pada manusia!
Kita itu bukan Tuhan yang juga punya hati mereka dan bisa mengendalikannya.
Ibaratnya gini, orang toxic itu sebenarnya sakit mental. Kita ga bisa lihat tapi kita bisa rasain kalo kita dekat sama mereka. Ibarat kalo orang sakit fisik kan kelihatan misal mereka punya luka di kaki sampai mereka harus pake kursi roda dulu, ya kita jangan berharap mereka bisa lari dengan keadaan seperti itu.
Berlaku juga untuk orang toxic. Contohnya yahh kita udah tahu nih, mereka tuh sering banget ingkar janji, ya jangan ngarep mereka bakalan tepat janji.
Kita ini udah dikasih warning dari pattern yang udah kita tahu saat kita pernah berurusan dengan mereka, jadi ya jangan berharap mereka sesuai dengan kehusnudzonan kita.
"Berarti kalo kamu mikir dia bakalan ingkar janji terus, kamu suudzon dong."
Bukan gitu, itu udah jadi pola. Bukan aku yang suudzon, tapi memang dia bakalan seperti itu. Contohnya ada seorang guru yang sebelum pelajaran dimulai, selalu membacakan doa, jadi tiap guru itu kebagian ngajar, kita tau bahwa sebelum belajar, guru itu akan selalu membacakan doa.
Kita gak bisa berekspektasi lebih kepada orang-orang yang sudah menjadikan ketoxicannya menjadi sebuah pola. Kita gak bisa rubah orang lain. Malah kalau kita selalu menoleransi sifat toxicnya, dia akan lebih mudah memanipulasi pikiran kita.
Jadi, aku pribadi lebih memilih jaga jarak dengan orang-orang yang kadar toxicnya udah tinggi. Bukannya jahat, tapi aku gak mau melukai diri sendiri ditambah aku gak mau melukai dia juga. Aku tetep aja bisa jadi teman dia, aku tetap baik sama dia kalau ketemu, tapi untuk beberapa urusan, aku gak bisa terlalu banyak berhubungan dengan orang seperti itu. Kalo kata Keanu sih gini "Selama gue kalo ketemu dia gak gue ludahin, gak gue tonjokin, yaudah berarti gue tetep respect ke dia" ya begitu kurang lebih. Gak semua orang bisa dekat dengan kita apalagi kalo kebanyakan merugikan kita.
Toh orang toxic juga banyaknya gak peduli sama perasaan orang yang mereka sakiti.
Nah itu pendapat aku. Kalo menurut kalian gimana?
Komen di bawah ya! Sepi banget dah ni blog wkwkwk. Maklum sih sekarang kalo ngeblog udah pake micro blog di instagram, tapi aku masih ngerasa hal ini terlalu banyak kalo dishare di instagram. Wkwkw
Okay! Sekian postingan kali ini.
Semoga tahun depan dan tahun-tahun yang akan datang, kita semua dijauhkan dari orang yang berniat atau ingin sekali melukai atau memanipulasi kita dengan ketoxicannya.
Aamiin,
See you!
0 komentar:
Posting Komentar