Tentang Ilmu Sastra

Assalamualaikum

Hi... I'm back.

So, in this post, I just wanna share my experience when I was in college.

Langsung aja ya, tanpa basa basi wkwkwkwk.

Ya kalian semua tau kan, gue dulu kuliah ambil jurusan Sastra Inggris. Jadi di jurusan Sasing itu ada 2 konsentrasi (waktu zaman gue kuliah) wkwkwkwk. Konsentrasinya Linguistics (ilmu bahasa) dan Literature (ilmu sastra). Dulu mungkin sekitar semester 5 lah, udah mulai pemilihan konsentrasi. Disini milih konsentrasi berarti kalo kita pilih linguistik, kita gak bakal lagi belajar sastra untuk beberapa semester kedepan, begitupun sebaliknya. Sedangkan dari awal semester 1 kita diajarkan keduanya. Dulu gue mantapkan hati gue langsung ke linguistik karena menurut gue, konsentrasi itulah yang paling ilmiah wkwkwkwk. Maksudnya linguistik tuh udah jelas rumusnya udah ada lah.

Nah, kenapa gue gak milih sastra? Dulu gue tuh bingung mau masuk konsentrasi sastra karena setiap matkul sastra gue tuh bingung wkwkwkwk. Jadi matkul sastra kebanyakan kita menafsirkan atau mengkritisi suatu karya sastra. Disana anak-anak kelas punya pendapat yang berbeda2. Dan disana tentunya ada dosen yang menjadi pembenar. Tapi.... gue gak pernah denger dosen sastra menyalahkan pendapat2 kami. Jadi semua pendapat dan kritik bisa saja benar. Disitu gue bingung, kalo semua bener, lahh terus yang salah yang mana? hahaha. Jadi kita ga boleh menyalahkan pendapat orang lain dan dengan gamblangnya bilang kalo pendapat mereka salah. Karena semua pendapat bisa saja benar dan ada kebenarannya. Bingung kan lu? wkwkwkwk

Dan...kebingungan gue ini terjawab kemarin, saat gue baca buku 101 Essays That Will Change The Way You Think karya Brianna Wiest. Jadi jawaban dari kebingungan gue, gue temukan di buku ini pada chapter 16 SIGNS of a SOCIALLY INTELLIGENT PERSON (16 Tanda-tanda dari orang yang memiliki kecerdasan sosial.) Disitu sudah jelas banget ya, intelligent which is bener2 pinter sih kalo menurut gue. Lebih pinter dari clever wkwkwkwk. Begini kutipannya:



"The fastest way to sound unintelligent is to say, “This idea is wrong.” (That idea may be wrong for you, but it exists because it is right to someone else.) Intelligent people say, “I don’t personally understand this idea or agree with it.” To speak definitively about any one person or idea is to be blind to the multitude of perspectives that exist on it. It is the definition of closed-minded and short-sightedness."

(Cara tercepat untuk terlihat seperti orang bodoh adalah berkata, "pendapat ini salah." (Pendapat itu mungkin salah bagi kamu, tapi pendapat itu ada karena mungkin benar bagi orang lain.) Orang cerdas berkata, "Saya tidak terlalu mengerti atau setuju dengan pendapat itu." Berbicara definitif tentang orang atau pendapat apapun tetapi buta bahwa pendapat itu ada (maksudnya menyalahkan sebuah pendapat) adalah tanda orang yang berpikiran tertutup dan picik.")

Nah, jadi itu jawabannya. Ternyata orang2 sastra dilatih untuk menjadi orang-orang yang memiliki kecerdasan sosial. Artinya, mereka dilatih untuk berpikiran terbuka dan yang mampu dan harus bisa menerima sebuah pendapat atau statement dari mana saja yang memang statement itu benar menurut orang lain. Walaupun dia tidak setuju dengan statement orang lain, boleh saja, tetapi dia tidak bisa berkata bahwa statement yang berbeda dengan dia adalah salah. Karena selama statement itu ada, bisa saja benar bagi orang lain.
Gak salah jurusan Sastra Inggris di kampus gue ada di Fakultas Adab dan Humaniora. Wkwkwkwk. Karena memang mungkin lulusan yang tercetak adalah seharusnya menjadi seorang humanitarian. Artinya, pembela siapapun. Tidak asal menyalah-nyalahkan.

Hmmm... jadi begitulah.

Selama ini akhirnya menemukan jawaban atas kebingungan gue. Dan gue memang sangat setuju kalo orang yang memiliki kecerdasan sosial seharusnya memang tidak boleh meremehkan orang ataupun pendapat lain.

Ya, gue gak bilang mereka harus cerdas dalam segala hal, namun mereka diharapkan untuk memiliki kecerdasan sosial.

Setiap orang pasti cerdas sih, yaaa kalian sndiri tau, ada kecerdasan emosi, dll.

Okedeh, segitu dulu mungkin sharing kali ini.

Semoga bermanfaat.

See you.

Wassalamualaikum, wr.wb.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Hirena's Journey Blog Design by Ipietoon